LMS merupakan platform belajar online yang biasanya digunakan oleh peserta kursus. Sebagai peserta Program Guru Penggerak yang mengikuti pendidikan selama 9 bulan, tidak lepas dari penggunaan LMS. Melalui LMS ini kami dapat mengetahui petunjuk dan instruksi belajar daring, sumber-sumber belajar mandiri, dan aktivitas belajar daring. Khusus LMS pada Program Guru Penggerak menggunakan alur MERRDEKA yaitu Mulai dari diri, Eksplorasi Konsep, Ruang Kolaborasi, Refleksi Terbimbing, Demonstrasi Kontekstual, Elaborasi Pemahaman, Koneksi antar materi dan Aksi Nyata.
Adapun rangkaian kegiatan melalui alur belajar MERRDEKA :
1. Mulai dari diri (Mandiri) yaitu memberikan jawaban berupa tulisan refleksi diri tentang pemikiran (filosofi pendidikan ) Ki hadjar Dewantara)
2. Eksplorasi konsep yaitu, mengakses video tentang pendidikan di indonesia Zaman kolonial dan menjawab pertanyaan-pertanyaan panduan, mengakses video tentang kerangka pemikiran (filosofi pendidikan) KHD dan membaca beberapa tulisan karya KHD. Adapun Eksplorasi konsep (Forum Diskusi) yaitu mendapatkan penguatan pemahaman dari instruktur, mendiskusikan pertanyaan reflektif terkait pemikiran filosofi pendidikan KHD dan relevansinya dengan pendidikan Indonesia saat ini dan pendidikan pada konteks sosial budaya daerah asal kami. Serta berbagi pengalaman praktik baik penerapan pemikiran filosofis pendidikan KHD pada konteks lokal sosial budaya daerah kami.
3. Ruang kolaborasi yaitu secara berkelompok kami mendesain kerangka pembelajaran sesuai dengan konteks lokal sosial budaya daerah asal.
4. Refleksi Terbimbing pada alur ini kami diminta merefleksikan pemikiran Ki Hadjar Dewantara sebagai pengetahuan dan pengalaman baru dalam pembelajaran.
5. Demonstrasi kontekstual yaitu, membuat karya berupa poster dalam menjelaskan pemikiran filosofis Ki Hadjar Dewantara dan mengunggahnya di LMS
6. Elaborasi pemahaman yaitu, mengikuti sesi diskusi langsung dalam bentuk konferensi filosofi pendidikan KHD yang disampaikan oleh perwakilan Perguruan Taman Siswa serta praktik-praktik baik beberapa sekolah lain untuk memperluas pemahaman mengenai pemikiran filosofi KHD.
7. Koneksi antar materi yaitu, melihat lagi seluruh materi yang telah dipelajari dari pemikiran-pemikiran KHD kemudian membuat hubungan antara materi-materi tersebut dan juga keterkaitannya praktek yang kongkrit bersama dengan murid dan rekan guru di sekolah asal.
8. Aksi Nyata yaitu, membuat perubahan konkrit di kelas dan menuliskannya dalam jurnal refleksi secara rutin.
Ernawati, S. Pd
CGP AK 4 Kota Tual